Gebog-Makin banyak saja yang ingin belajar bagaimana membatik. inilah yang t erlihat di sanggar batik Muria Batik Kudus, di desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, yang hampir setiap harinya didatangi mereka yang ingin belajar membatik.
Seperti kemarin, di mana siswa dari MI Muhammadiyah 2 Kudus, juga datang berkunjung ke sanggar milik Yuli Astuti tersebut. Mereka antusias ketika belajar nyanting hingga nglorot batik.
Puluhan anak yang datang sejak pagi i tu, terlihat sangat asyik belajar mbatik.
Bahkan mereka sampai tidak memperhatikan keadaan sekitarnya, seperti saat ibu guru, atau yang biasa mereka panggil ustadzah, memberi aba-aba untuk pelajaran selanjutnya.
Dikri, siswa kelas 6, mengatakan bahwa mengaku sangat senang bisa belajar membatik.”Tadi pas mewarnai batik, sangat menyenangkan. Ini karena bisa bermain-main dengan warna, katanya.
Sementara Lala, salah satu rekan Dikri, menyebutkan jika belajar mbatik ini dilakukan agar selalu ingat sampai tua. “Kalau belajar saat kecil, nantinya akan tetap ingat saat tua bagaimana susahnya membuat batik, ” terangnya.
Karena itu, Lala menjelaskan jika denagn mengetahui seluk beluk batik itu sendiri. Karena ternyata memang tidak mudah menghasilkan karya batik. Sebelumnya saya suka heran kenapa batik kok, harganya mahal. Ternyata bikinnya tidak gampang, ya,” katanya.
Partini, salah satu ustadzah yang mendampingi kegiatan ini, mengatakan jika saat ini banyak hasil kebudayaan bangsa yang diklaim negara tetangga. Dengan adanya kejadian tersebut, diharapkan generasi muda bisa lebih tanggap.
“Sehingga kebudayaan asli daerah seperti batik, bisa dikenal anak-anak sejak dini. Dengan begitu mereka paham akan budaya khas negeri ini, ” katanya.
Mengenal adanya pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolah, Partini menjelaskan
saat ini khusus batik belum
ada. Sehingga pihaknya membawa langsung anak-anak untuk belajar di Sanggar Muria Batik Kudus di Karangmalang itu.
“Kalau dari kecil sudah diperkenalkan, mereka bisa benar-benar mencintai batik. Termasuk tidak mudah lupa saat sudah tua nanti. Karena sudah pernah memiliki pengalaman untuk belajar mbatik,” terangnya.
